• This is Slide 1 Title

    Koor-Hutagambir
  • This is Slide 2 Title

    Kontingen-Gerak-Jalan
  • This is Slide 3 Title

    Padus-ASM

Rabu, 18 Mei 2011

DOA adalah KUNCI

       Seorang missionaris melayani bidang medis di sebuah rumah sakit kecil di Afrika. Secara berkala dia harus bersepeda melewati hutan menuju kota erdekat  untuk mendapatkan persediaan, Memakan waktu selama 2 hari sehingga dia harus menginap di jalan. Sudah dilakukan beberapa kali tanpa kejadian apa-apa. Suatu hari, sia tiba ditujuan dan melihat dua orang berkelahi. Seorang terluka sangat serius, maka dia merawatnya dan bersaksi padnya  dan menjelaskan pekerjaannya. 
     
      Saat hampir tiba dikota lagi beberapa minggu kemudian, dia didekati laki-laki yang pernah dirawatnya itu. "Saya tahu anda membawa uang dan obat-obatan," kata laki-laki itu kepada missionaris. "saya dan beberapa teman mengikuti anda hingga kehutan dimalam dimana anda merawat saya, mengetahui bahwa anda akan bermalam. Kami menunggu anda tertidur dan berencana membunuh anda dan mengambil uang anda untuk membeli obat -obat terlarang. Baru saja kami mulai mendekati tenda anda,  kami melihat anda dikelilingi oleh 26 tentara bersenjata. Kami hanya berenam dan dan kami tahu tidak mungkin kami mendekati anda, maka  kami pergi."
      Mendengar itu missionaris itu tertawa dan berkata, " tidak mungkin. saya menjami saya sendirian di sana."
      Laki-laki itu menegaskan kembali : "Tidak pak, bukan hanya saya saja yang melihat tentara-tentara itu. Teman-teman saya pun melihat mereka, kami semua yang menghitung jumlah mereka. Kami ketakutan. Karena tentara-tentara itulah kami akhirnya meninggalkan anda."
     Beberapa bulan kemudian, missionaris tersebut menghadiri sebuah gerejadi Michigan untuk presentasi, dimana dia menceritakan pengalamannya di Afrika. Seorang dari jemaat segera berdiri memotong pembicaraan missionaris itu, dan mengatakan satu hal yang membuat orang-orang dalam ruangan itu terpesona.
     "Kami berada disana dalam roh bersama anda," kata laki-laki itu. Missionaris itu tampak kebingungan. Laki-laki tersebut melanjutkan. "Malam itu di Afrika, disini pagi hari. Saya mampir digereja untuk menyerahkan barang-barang yang akan dibawa dalam perjalanan luar kota untuk jemaat lain. Namun saat saya menaruh tas saya ke dalam peti, saya merasakan Tuhan memimpin saya untuk berdoa bagimu. Desakan itu begitu kuat sehingga saya mengajak semua orang digereja itu untuk sama-sama mendoakanmu."
      Kemudian laki-laki itu berbalik kearah jemaat dan berkata, Bisakah orang-orang yang saat itu berdoa berdiri? " Seorang demi seorang berdiri - semuanya 26 orang !



Selasa, 10 Mei 2011

MOBIL KELULUSAN

Seorang siswa SMU mendatangi ayahnya dibulan januari pada tahun kelulusannya. "Ayah, katanya, "untuk hadiah kelulusan, saya pikir , saya pantas mendapatkan sebuah mobil baru."
Ayahnya berpikir sesaat dan menjawab, "anakku, ayah akan memberimu mobil baru, tetapi kamu harus melakukan 3 hal terlebih dahulu - tingkatkan prestasi nilai-nilaimu, baca Alkitab lebih banyak, dan mencukur rambut,"

Pada bulan Mei, daat sebelum kelulusan, si anak mendatangi ayahnya dan bertanya, "Bagaimana  ?  Apa syaa akan emndapat mobil baru ?

"Nak, kau sudah membuat nilai rata-rata yang sebelumnya C menjadi A.  Hebat, "jawab si ayah, "Ayah juga memperhatikan engkau mempelajari Alkitab setiap pagi sebelum kesekolah, bagus, tetapai engkau masih belum mencukur rambut."

"Tapi, Ayah, jawab si Anak, "Saat mempelajari Alkitab, saya memperhatikan bahwa Musa selalu dilukiskan berambut panjang. Bahkan Yesus pun berambut panjang."

Langsung si Ayah menjawab, ! Nak, kau harus ingat, Musa dan Yesus berjalan kaki kemanapun mereka pergi - demikian juga kau, kecuali kau cukur rambutmu !"

Senin, 09 Mei 2011

Anak-anak Istimewa : Milikku dan Milik Tuhan

Sabtu, 07 Mei 2011

Generasi "BANGSO NA SUMURUNG"

Seorang pelari  estapet, sedang berusaha secepat mugkin mencapai dan membawa tongkat estapet untuk meyerahkan kepada pelari selanjutnya, saat dia menyerahkan tongkat itu maka dia harus lakukan dengan tepat ke tangan penerima tongkat, jika tongkat itu tidak tepat pada genggamannya maka akan terjadi reaksi spontan  untuk memperbaikinya dan itu akan membuat sipelari kewalahan, apa lagi jika tongkat itu terjatuh, maka kecil harapan untuk mendapatkan kemenangan. Bagaimana dengan  generasi " BANGSO NA SUMURUNG  ?" apakah tongkat estapet itu sudah benar-benar diletakkan dengan pas kepada  generasi penerimanya?.

Bagi PDLHG Generasi Bangso Nasumurung itu adalah anak-anak dari tiap keluarga PDLHG, baik anak-anak sekolah minggu, pemuda-pemudi dan semua anggota keluarga yang ada dalam lingkungan Huta Gambir.

Bisakah seorang ayah melakukan itu ? bisakah seorang ibu memberikan itu?  dengan kebahagiaan duniawikah estapet itu sampai kepada mereka??  atau dengan kasih sayang  dan doa yang tulus ? ataukah mereka itu dijadikan investasi keluarga? Okey, dengan jawaban dan keyakinan, kita merasa bisa memberikan tongkat esapet itu.

Seorang anak dengan bangga mengikuti perlombaan  makan kerupuk dan dengan yakin dia pasti menang karena ia senang makan kerupuk, namun ketika dalam perlombaan anak tersebut tidak menang,  namun dia merasa senang aja karena makan kerupuk secara gratis, dalam arti dia belum memahami benar  apa yang menjadi akhir kegiatan lomba makan kerupuk tersebut,kita tahu  pola pikir setiap  anak itu berbeda-beda terhadap apa yang dihadapinya.
Bisakah seorang ayah mendidik anaknya dengan kesabaran dan kasih  sayang yang membangun dan bukan menjadu merusak jiwa dan mental anak-anak ?
Bisakah seorang ibu membimbing anak hingga dewasa dalam rohani ?  bagaimana ? Bagaimanakhn kita melihat seorang anak itu benar-benar menerima tongkat estapet itu dengan baik dari orangtuanya ?  Yang utama adalah dari tutur sapa kata - kata yang dikeluarkan seorang anak, dan  perilaku yang sopan serta menghormati dan menghargai sesamanya, juga yang berpegang pada petunjuk-petunjuk yang diberikan orang tuanya kepadanya.

Seorang anak berkata kepada orang tuanya, Papa  tongkat ini sangat berat, aku tak sanggup membawanya ? apa dan bagaimana kita selaku orang tua menjawab anak tersebut? apakah kita akan mengatakan  mari biar papa yang  bawa, atau buang aja tongkat itu kalau kamu tak danggup membawanya, atau mengatakan anakku, kamu pasti bisa dan berusahalah semampumu karena masih banyak tongkat yang lebih berat yang akan kamu bawa nantinya,kalau kamu mengangkat dan membawanya dengan keyakinanmu maka kamu pasti berhasil.

Tongkat estapet itu adalah  kerohanian yang mengimani Yesus Kristus, harus dipikul  baik atau tidak baik waktunya, banyak hal yang tak kita mengerti akan masa yang  datang, namun terang bagi setiap pribadi dan keluarga PDLHG hanya Tuhan yang pegang, sehingga tongkat estapet itu berlanjut dengan baik.

Rabu, 04 Mei 2011

Kata Hati, Saat JUBILEUM PDLHG berusia 50 Tahun

Terpujikah Tuhan atas Kasih dan kemurahan-Nya, Partangiangan kita bisa sampai pada usia emas, usia yang tidak sedikit untuk mengalami

Selasa, 03 Mei 2011

Berbuat Apa adanya....!

Praise the Lord !  PDLHG telah berjalan dari tahun 1959, komunitas partangiangan ini  telah banyak merasakan manfaat rohani dari persekutuan ini, sekilas terlihat agak inklusif  namun ketika kita berada didalamnya kita akan rasakan persaudaraan yang indah didalam Tuhan. Saya merasakannya ketika masuk dalam persekutuan ini mulai tahun 2006. Penatua dan jemaat bersama-sama menjalankan tugas dan tanggungjawabnya masing-masing, kalaupun ada persoalan dan permasalahan, semua terselesaikan dengan keterbukaan dan rendah hati, Thank's God.....! Jemaat  Mula-mula juga mengalami dinamika kehidupan serta  kerohanian, namun dengan kuasa Roh Kudus dari Yesus terhdap murid-muridNya  Pertumbuhan Iman itu berjalan dan menyeber hingga kepenjuru dunis, PDLHG adalah  Persekutuan kecil yang terdapat di Sidikalang, salah satu Bagian Lingkungan Gereja HKBP Sidikalang I, dari 15 Lingkungan . Dinamika di PDLHG ini adalah, keluarga-keluarga Menengah ke bawah, 40 % Petani, 40% Wirswasta dan Pedagang Kecil-kecilan, 20 % PNS yang tidak berada pada jabatan penting. Seiring waktu yang dijalani banyak hal yang telah dilakukan PDLHG ini untuk berbuat dan menunjukkan buah-buah Roh melalui Tri Tugas Gereja. Gereja bukanlah  gedungnya tetapi pribadi-pribadi Jemaat Tuhan yang bersaksi dilingkungannya masing-masing, ditempat kerja dan dimana saja mereka melangkah.

Tuhan melimpahkan berkatnya kepada PDLHG sehingga, itu terliha  dari program kegiatan yang berjalan hari demi hari, menghibur orang yang berduka, Mendoakan dan mengunjungi orang yang sakit, baik dirumah sakit maupun dirumah, juga pernah melakukan pengobatan  gratir dilingkungan  Huta Gambir dan diikuti semua umant, baik dari Jemaat  Gereja Lain  maupun agama tetangga, seperti agama muslim, ikut serta dalam kegiatan tersebut. Yesus berkata, Apa yang telah kau perbuat terhadap umatku yang  hina ini, kau telah melakukannya untuk aku, sebenarnya kalimat ini kalau diartikan sangatlah dalam dan luas pengertiannya, namun PDLGH berusaha melakukannya dengan cara mereka, memberikan santunan sosial kepada jemaarnya dan kebutuhan pokok kepada Panti Asuhan dan Panti Jompo, baik di Sidikalang maupun diluar Sidikalang. Tuhan biarlah kiranya perbuatan - perbuatan yang tak serapa itu terlaksana dari dalam doa dan lubuk hati yang tulus dan iklas.