• This is Slide 1 Title

    Koor-Hutagambir
  • This is Slide 2 Title

    Kontingen-Gerak-Jalan
  • This is Slide 3 Title

    Padus-ASM

Selasa, 22 November 2011

PESAN & PERINGATAN TUHAN DI AKHIR ZAMAN

Ada seorang anak kecil kelas 4 SD yang selalu mengucap syukur dalam keadaan apapun. Ia tinggal di suatu desa Milaor, Camarines Sur,di Negara Filipina. Setiap hari untuk sampai ke sekolahnya ia harus berjalan kaki melintasi daerah yang tanahnya berbatu dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya dimana banyak kendaraan yang melaju kencang. Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, Andoy selalu mampir sebentar ke Gereja untuk berdoa. Tindakannya ini diamati oleh Pdt. Agaton. Karena merasa terharu dengan sikap Andoy yang lugu dan beriman tersebut. Suatu hari ketika Andoy hendak masuk ke Gereja Pdt. Agaton menyapanya.

Bpk. Pdt : "Selamat pagi Andoy, apa kabarmu? Apakah kamu akan ke sekolah?"
Andoy : "Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy sambil tersenyum.
Bpk.Pdt : "Mulai sekarang saya akan membantu dan menemani kamu menyeberangi jalan raya tersebut setiap kali kamu akan menyeberang.
Andoy : Terima kasih, Bapa Pendeta."
Bpk. Pdt : "sekarang apa yang akan kamu lakukan?"
Andoy : "Aku hanya ingin menyapa Tuhan Yesus... sahabatku."

Lalu Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya bersama Tuhan, tapi kemudian Pdt. Agaton bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy.
Andoy mulai berbicara kepada Sahabatnya

Andoy : "Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun teman2ku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini.Terima kasih buat kue ini Tuhan!. aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya.. lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir..mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini akan rusak, tapi tak mengapa..yang terpenting aku tetap dapat pergi ke sekolah.

TuhanKu kata orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu beberapa temanku sudah berhenti sekolah. tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi.

Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan ??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (Andoy memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa dia memukulku.

Oh ya..Tuhan. aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini. Ada seorang gadis yang cantik dikelasku, menurutMu apakah dia akan menyukaiku?

Ah..bagaimanapun juga aku tahu bahwa Engkau tetap menyukaiku karena aku tidak perlu menjadi siapapun untuk menyenangkan hatiMu. Engkau adalah sahabatku.

Hei.. Tuhan temanku, ulang tahunMu tinggal dua hari lagi, apakah Engkau gembira? Tunggu saja aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan dan Aku harap Engkau menyukainya.Ooops aku harus pergi sekarang. Selamat siang"

Kemudian Andoy segera berlari keluar dan memanggil Pendeta Agaton.

Andoy : "Pak Pendeta..pa Pendeta..aku sudah selesai berbicara dengan Sahabatku, Tuhan Yesus, skarang anda bisa menemaniku menyeberang jalan!

Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun.

Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah dan bersyukur saat situasi yang sulit terjadi seperti yang dimiliki Andoy.

Saat hari Natal tiba, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Pengelolaan Gereja diserahkan kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum, mereka selalu menyalahkan segala sesuatu yang diperbuat orang lain.

Hari itu tgl. 25 Desember ketika 4 wanita tua tadi sedang berada di gereja tiba-tiba masuklah Andoy dan hendak menyapa Sahabatnya.

Andoy: "Halo Tuhan..Aku ...'
4 Wanita : "Kurang ajar kamu bocah !!! Apakah matamu tidak melihat kami sedang berdoa ??!!! Keluar.!!!"

Andoy begitu terkejut, karena tidak pernah ia diusir oleh Pdt.Agaton.

Andoy: "Dimana Bapa Pendeta? Dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Sahabatku, hari ini adalah hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya ."

Ketika Andoy hendak mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerah bajunya dan mendorongnya keluar. Andoy sedih, bigung dan setelah berpikir sebentar ia tidak mempunyai pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya tersebut.

Di situ ada sebuah tikungan yang tidak terlihat pandangan, sebuah bus melaju dengan kencang dan Andoy mulai menyeberang sambil melindungi hadiah tadi di dalam bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tadi. Tiba-tiba brakkk ... (terdengar bunyi gaduh dan bus tadi berhenti mendadak) Apa yang terjadi? ternyata karena tidak bisa menghindari bus besar tadi Andoy tertabrak dan tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh Andoy yang sudah tak bernyawa.

Sedih...Saat itu entah darimana munculnya tiba-tiba datang seorang pria berjubah putih dengan wajah yang lembut namun penuh dengan air mata, ia memeluk tubuh Andoy dan menangis.

Orang-orangpun heran, mereka penasaran lalu bertanya;

Orang-orang : " Maaf Tuan, apakah anda keluarga bocah malang ini ? Apakah anda mengenalnya ?"

Dengan hati yang berduka ia segera berdiri dan berkata : "Anak ini namanya Andoy, Dia adalah sahabatku."

Lalu diambilnya bungkusan hadiah dari dalam baju Andoy dan menaruh didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh Andoy. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...

Malam itu, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy. Ketika Pdt. Agaton bertemu dengan orangtua Andoy ia bertanya; "Bagaimana anda mengetahui putera anda meninggal ?" Ibu Andoy menjawab sambil menghapus airmatanya: "Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari." Pdt. Agaton bertanya lagi: "Apa katanya ?"

"Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sedih, sepertinya Dia mengenal Andoy dengan baik. Tetapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia membelai rambut Andoy dan mencium keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu" Jawab ayah Andoy.

Pdt.Agaton ; "Apa yang dikatakannya ?"

Ayah Andoy menjawab; " Dia berkata Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu.engkau akan bersamaku." Dan sang Ayah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. semuanya itu terasa begitu indah.. aku menangis karena bahagia .. aku tidak dapat menjelaskannya, ketika Dia meninggalkan kami ada suatu kedamaian yang memenuhi hati kami, Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi Pak Pendeta tolonglah katakan siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda pasti mengenalnya karena anda selalu berada disana setiap hari, kecuali hari ini saat puteraku meninggal¡¨

Tiba-tiba air mata Pendeta Agaton menetes dipipinya, dengan lutut gemetar Pdt. Agaton berbisik, "Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.. kecuali dengan Tuhan Yesus."

Tahukah anda dimana Andoy berada sekarang? Ya ia berada di sorga bersama Tuhan Yesus. Inginkah kita sekalian juga ... berada di sorga nanti ? Ya kita semua menginginkannya.

Andoy memiliki hati yang selalu bersyukur. Walaupun situasi hidup yang dialaminya sulit tetapi ia selalu bergembira karena ia tahu Tuhan Yesus sahabatnya selalu mengasihi dia. Melalui peristiwa tabrakan tadi Tuhan Yesus datang menjemputnya ke sorga.
SILAHKAN DIBAGI-BAGIKAN KEPADA SIAPAPUN SAJA KEPADA TEMAN SAHABAT SAUDARA DAN HANDAI TAULAN... SAMPAIKANLAH KEPADA DUNIA BIAR MEREKA MELIHAT DAN MENGERTI BAHWA TUHAN SUDAH DEKAT DAN BIARLAH KITA DENGAN IMAN PERCAYA YAKIN TURUT MENGAMBIL BAGIAN MENJADI PENJALA-PENJALA MANUSIA DI AKHIR JAMAN INI,,,, HALELUYA TERPUJILAH NAMA YESUS DAN MARI TERUS KITA TINGGIKAN DAN MULIAKAN DIA,, HANYA BAGI YESUS SEGALA HORMAT DAN KEMULIAAN SAMPAI SELAMA-LAMANYA...♥♥♥ dengan kasih saya kepada anda semua sahabat-sahabat didalan YESUS,,, =))
by: Syella Floura Tanos
— dengan Karina Siburian.

Jumat, 18 November 2011

TERTIB ACARA NATAL BAHASA BATAK

           Thema         : Allah Adalah Kasih ( 1 Yohanes 4 : 16 )
           Sub Thema  : Dengan Semangat Natal, Kita Teguhkan
                                Kasih Persaudaraan Antara Kita, Sebab
                                Allah Telah Lebih Dahulu Mengasihi Kita



I.          PEMBUKAAN

1.      Marende No. 135 : 1
Marpungu do di jolomon, marsada roha hami on
O Jesus Tuhannami, Ho Raja na tarsilang i
Na pinatimbo i muse, sai ro ma Ho tu Hami
Olo, jalo ma tangiang, pamujian di goarMu
Ala holong ni rohaMu.

2.     Hata Patujolo sian Ketua Panitia Natal

3.     Hata Sambutan Sian :
-          Ketua Punguan
-          Penasehat Punguan

II.        KEBAKTIAN
1.     Marende No.54 : 1-2           ( Huhut Pagalak Lilin )
Sonang ni, borngin na I, uju ro Jesus i
Sonang modom do halak sude, holan dua na dungo dope
Mangingani anakna Jesus Tuhanta I

Denggan ni Tua di si, di na ro Jesus i
Tu parmahan di Betlehem I, di paboa na di surgo i
Nunga ro Sipangolu, Jesus Tuhanta i.

Napagalak lilin : 1. Ketua Panitia Natal
2. Mewakili Pengurus Punguan

2.     Jou-jou tu Parsombaon di Debata          ( U:Uluan, H: Huria )
U :    Huria ni Tuhanta, na marlas ni roha do hita dibagasan tingki on, manghalashon hatutubu ni Jesus Sipalua I. Selamat Natal ma dihita saluhutna !
H :    Selamat Natal ma tutu ! gok las ni roha dohot puji-pujian ma ngolunta manghalashon holong ni rohaNa tu hita.
U :    Ai naung mago hian do hita  gabe di tobus nuaeng, naung holing hian do ngolunta sian Debata, gabe dipadomu muse, na marsak do hita ala ni dosanta, gabe marlas ni roha nuaeng ala ni haroroNa i.
H :    Mauliate ma Tuhan di haroroM tu portibion, ai taruli haluaon dohot hatuaon ngolunami. Hupelehon hami ma dirinami tu Ho, jala pargogoi  hami mangihuthon Ho.
U :    Antong las ma rohanta ! tahobasi ma rohanta lao marsaor dohot Tuhanta. Marende ma hita…. ( Jongjong)
U+H:     Marende  No.57 : 1
              Nunga jumpang muse ari Pesta i,
hatutubu ni Tuhanta Jesus i
Tuat do Ibana sian surgo i, mebat tu hita on
Hasangapon di Debata, dame, dame ma di jolma
Las ni roha ni Debata, Hajolmaon muse

3.     Votum
U : Marhitehite goar ni Debata Ama, dohot goar ni Anakna Tuhan Jesus Kristus, dohot goar ni Tondi Porbadia a tumompa langit dohot tano on.
H : Amen
U : Bangso namardalai dibagasan haholomon, marnida sada panondang na bolon.
H : Binsar do sada panondang diangka namangingani tano na nilinggoman ni hamatean.
U : Marrongoman bangsoM ro sian lomona diari parporanganMu, marpahean habadiaon.
H : Songon nambur sian ampuan ni andos, torang ro do tu Ho paranganMu angka naumposo.
U : Haleluya  !  Martangiang ma hita ;  Ale  Jesus Tuhannami, natubu di huta Betlehem, sai pinuji ma goarMu nabadia I, ala naung ditogutogu Ho hami sian haholomon tu hatiuron, jala dipadomu Ho hami gabe saor  muse tu Debata. Sai jalo ma hamuliateon ni rohanami ale Tuhannami. Amen

4.     Marende No.48: 4
Riama hita sasude, mamuji Debata
Girgir ma parendenta be , ai ido na tama, ai ido na tama

Diungkap Debatanta di banua ginjang i
Disuru do Anakna i, Hangoluanta i, Hangoluanta i

5.     LITURGI DAKDANAK ( TK,SD )

6.     Vokal Solo/Puisi

7.     Marende No.605:2
Tano nang laut, harangan i nang awang-awang i
Hauma i, nang sunge i, olophon Raja i
olophon Raja i, olophon , olophon Raja i

8.     LITURGI  I Dan II

9.     Koor / Puisi

10. LITURGI  III  Dan IV


11. Marende No.61:2
Tung godang do dosa, pangunjunan pe
Mangarsahi hita paima mate pe
Mangarsahi hita paima mate pe

12. LITURGI  V Dan VI

13. Vocal Solo/Puisi

14. LITURGI  VII Dan VIII

15. Vocal Group / Puisi

16. DOA  SYAFAAT

17. Marende No. 598 : 1
Bege ende ni suruan, sangap ma di Tuhan i
Nunga tubu Sipalua, Raja si pardame i
Di padame Debatanta do dirina tu pardosa
Nunga tubu Kristus I di huta Betlehem i
Ende ni suruan I, sangap ma di Tuhan i.
­­­
18. JAMITA

19. Marende No.62 : 1+3     ( Huhut Papungu Pelean)
Halalas ni roha godang, na hu baritahon on
Nunga tubu Sipalua di hita jolma on
Hasangapon di Debata, laos dame,dame,dame ma di jolma, lomo ni roha ni Debata, dihita jolma on.

Sai sondangi ma rohangku, ale Tuhan Jesus i
Asa dohot au taruli di hatutubu Mi,
Hasangapon di Debata, laos dame,dame,dame ma di jolma, lomo ni roha ni Debata, dihita jolma on.
20. PENGUTUSAN        ( U:Uluan, H: Huria, I: Ina, A; Ama )
U : On pe hamu angka dongan, tanda naung tubu Jesus I, dingolunta, ta eahi ma na tau padamehon dohot pauliulihon hita sama hita, masiasian jala masihaholongan ma hita. Saluhut riting ni roha panonggahion dohot panginsahion dao ma sian hita.
I   : Martua ma nalambok roha, ai teanon nasida do tano on.
A : Martoruk ni roha situtu ma hita masihehean dibagasan holong ni roha dohot marharinggason mangaradoti hasadaon I, Martua ma siboan dame, ai goaron do nasida anak ni Debata.
U : Toguma  rohamuna dibagasan Tuhan I, dohot dibagasan hagogoon na togu I, lam tang ma haporseaonmuna,  solukhon hamu ma, pahean sinjata nasian Debata, asa taralo hamu natau mangago hamu.
I  : Jongjong ma hita marhohoshon hasintongan, marsipatu haringgason, mangulahon na denggan, asa gabe pasu-pasu ma hita tu nahumaliang hita, dalanta marpanindangion d haporseaon tu Tuhan i.
A : Sarohasapingkiran ma hita dibagasan Kristus Tuhan I, masihaholongan ma hita sama hita, ala naung jumolo Debata manghaholongi hita.
U : Ida ma, denggan nai dohot sonang na I, molo tung pungu sahundulan angka namarhahamaranggi.
H : Tuhan pargogoi ma hami patupahon lomo ni rohaM di portibion, mamboan dame dohot holong ni roha tu nahumaliangnami, songon Ho ale Amang naung jumolo manghaholongi hami. Amen.

21. Tangiang PELEAN/ Ale Amanami / Pasu-pasi